Selamat Datang di BLOGSITE BASTANTA BANGUN by POLIPROFESI

Minggu, 12 Juni 2011

Sekolah Tinggi Teknik Poliprofesi (STTP) Tingkatkan Kualitas Alumni


Gelar Seminar untuk Calon Wisudawan



Sekolah Tinggi Teknik Poliprofesi (STTP) Medan adakan seminar bertajuk, Belajar Hacking Dari Nol. Seminar ini tak lain sebagai bentuk peningkatan kualitas terhadap calon alumninya.



Kegiatan seminar yang berlangsung selama dua hari, yakni sejak Sabtu (11/6) dan berakhir Minggu (12/5) ini diikuti sedikitnya 600 peserta yang terdiri dari mahasiswa STTP yang akan segera diwisuda. Hal ini disampaikan Direktur Politeknik Poliprofesi , Sinek Mehuli SE MM didampingi Ketua STTP David JM Sembiring MKom, saat ditemui diruang kerjanya belum lama ini.

Masih menurut David, selain meningkatkan kemampuan, kegiatan seminar juga dilakukan untuk memenuhi ketentuan yang diberlakukan bagi para calon wisudawan STTP. “Setiap calon wisudawan harus memiliki enam buah sertifikat dan pelatihan komputer dalam tenggang waktu setahun. Selain itu setiap calon wisudawan juga harus memiliki nilai TOEFL minimal 400 untuk menamatkan studi di STT Poliprofesi Medan,” sebutnya.

Selain sebagai bentuk peningkatan kualitas, seminar yang berlangsung di aula gedung kampus STTP yang berlokasi di Jalan Sei Batang Hari ini, sekaligus memberikan kesempatan untuk mendapatkan sertifikat yang dibutuhkan calon alumni. “Sehingga selain mendapatkan sertifikat sebagai syarat kelulusan, para calon alumni juga akan mendapatkan pemahaman dan kemampuan yang bisa dijadikan modal bagi para calon alumni,” ungkapnya.

Bertidak sebagai pembicara dalam seminar tersebut, disampaikan oleh penyusun dan penulis buku berjudul Belajar Hacking Dari Nol yakni Johannes Budi dan Edi S Mulianta MT.

Dalam kesempatan yang sama, STTP juga melaksanakan test TOEFL sebagai bentuk penyempurnaan dan syarat kelulusan bagi 600 calon alumni STT Poliprofesi Medan.

TAMU HACKER DI POLIPROFESI MEDAN

Sabtu (11/6/2011) kampus I STTP Poliprofesi Medan kedatangan tamu dari Yogyakarta. Tidak main-main, yang datang adalah seorang pakar hacker utusan dari Andi Publisher. Ini adalah wujud nyata dari hasil kerja sama STTP Poliprofesi dengan penerbit Andi Publisher dalam mencerdaskan anak bangsa pada umumnya dan pada mahasiswa STTP Poliprofesi pada khususnya.
Adapun kedatangan sang hackker ini adalah untuk mengadakan seminar tentang "BELAJAR HACKING DARI NOL" TUTORIAL BELAJAR DALAM 5 HARI. Dari seminar ini setiap peserta diberikan sertifikat dan buku Hacking secara cuma-cuma. Belajar hacking dari Nol ini mengajarkan pada kita teknik-teknik dasar seni hacking,
tentang seluk-beluk keamanan komputer hanya dalam waktu lima hari. materi yang dibahas
mulai dari pengenalanregistry editor, hacking jaringan dengan memanfaatkan berbagai tools hacking, teknik hack pasword BIOS, dan administrator Windows, hingga Google Hack. Seminar ini bertujuan agar mahasiswa STTP Poliprofesi dapat memahami dunia Hacker dan dapat mempergunakannya demi kebaikan nusa dan bangsa.

Jumat, 10 Juni 2011

STT POLIPROFESI Medan Jajaki Kerjasama dengan Pascasarjana STMIK AMIKOM Yogyakarta

Kamis, 10 Februari 2011, STMIK AMIKOM Yogyakarta kedangan tamu Ketua Sekolah Tinggi Teknik Poliprofesi Medan Bapak David Sembiring, S.Kom., M.Kom. Kedatangan beliau ini diterima oleh Sekretaris Ketua Ibu Siwingingtyas Agustin dan Kabag Humas Erik Hadi Saputra, S.Kom., M.Eng. Wadir Bidang Kurikulum Pascasarjana Ibu Dr. Ema Utami, M.Kom serta Wadir Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Pascasarjana Ibu Dr. Kusrini, M.Kom.

Dalam agenda pertemuan ini Ketua STTP menyampaikan keinginan dari YPPM yang menaungi dua perguruan tinggi yaitu Sekolah Tinggi Teknik Poliprofesi (STTP) Medan dan Politeknik Poliprofesi Medan (PPM) yang ingin melaksanakan kunjungan Studi di STMIK AMIKOM Yogyakarta pada tanggal 25 Februari 2011 pukul 13.00-16.00 WIB. Pada acara kunjungan itu nantinya STT Poliprofesi akan membawa rombongan yang terdiri dari 3 orang pengurus Yayasan, 7 Orang Pimpinan dan Dosen serta 40 Mahasiswa berprestasi yang sedang menyelesaikan skripsinya.

Pada Kunjungan nantinya David Sembiring, M.Kom. yang juga alumni S2 Ilmu Komputer di Universitas Gadjah Mada ini berharap bisa berkerjasama dengan Program S2 Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta dalam hal studi lanjut alumni terbaik STT Poliprofesi Medan yang diperkirakan 3 orang setiap tahunnya. Kemudian Beliau berharap nantinya pada kunjungan tersebut bisa terjadi penandatanganan MOU untuk Studi Lanjut S2 MTI antara STT Poliprofesi Medan dan Politeknik Poliprofesi Medan dengan STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Tentunya AMIKOM menyambut baik hal ini dan akan segera mempersiapkan semua kebutuhan MOU dalam waktu dekat ujar Dr. Ema Utami, M.Kom. diakhir kunjungan Ketua Sekolah Tinggi Teknik Poliprofesi Medan Bapak David Sembiring, S.Kom., M.Kom. Kita berharap semoga kerjasama ini membawa Manfaat yang baik dan berkelanjutan untuk kedua Institusi.


Senin, 06 Juni 2011

Yayasan Pendidikan Poliprofesi Medan Jalin Kerjasama dengan USD

Rabu (23/2) Universitas Sanata Dharma mendapat kunjungan dari Yayasan Pendidikan Poliprofesi Medan (YPPM). Kunjungan ini diterima di Ruang Driyarkara Gedung Pusat USD, disambut oleh Rektor Dr. Ir. P. Wiryono Priyatamtama, S.J., M.Sc.; para Wakil Rektor, beberapa Ketua Program Studi, dan Kepala Biro yang terkait.

Rombongan YPPM yang hadir dalam kunjungan ini terdiri dari Ketua BPH YPPM, Ketua Sekolah Tinggi Teknik Poliprofesi (STT), Direktur Politeknik Poliprofesi Medan (PPM), 7 orang dosen, dan 40 orang mahasiswa. YPPM memayungi 2 Perguruan Tinggi yaitu STT dan PPM.

Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk membuat kesepakatan kerjasama. Dalam kesempatan ini telah ditandatangani Nota Kesepahaman antara USD dengan STT & PPM tentang "Tugas Belajar Dosen Tetap dan Mahasiswa Berprestasi". Ruang lingkup kerjasama terdiri dari (1) Studi S2 bagi Dosen Tetap PPM dan STT Poliprofesi Medan di USD, (2) Studi S1 bagi mahasiswa berprestasi PPM dan STT Poliprofesi Medan di USD.

Setelah penandatanganan Nota Kesepahaman, rombongan melanjutkan Campus Tour ke Perpustakaan USD, kemudian ke Fakultas Sains dan Teknologi di Kampus III USD. (atk)

Yayasan Pendidikan Poliprofesi Medan Jalin Kerjasama dengan USD

Rabu (23/2) Universitas Sanata Dharma mendapat kunjungan dari Yayasan Pendidikan Poliprofesi Medan (YPPM). Kunjungan ini diterima di Ruang Driyarkara Gedung Pusat USD, disambut oleh Rektor Dr. Ir. P. Wiryono Priyatamtama, S.J., M.Sc.; para Wakil Rektor, beberapa Ketua Program Studi, dan Kepala Biro yang terkait.

Rombongan YPPM yang hadir dalam kunjungan ini terdiri dari Ketua BPH YPPM, Ketua Sekolah Tinggi Teknik Poliprofesi (STT), Direktur Politeknik Poliprofesi Medan (PPM), 7 orang dosen, dan 40 orang mahasiswa. YPPM memayungi 2 Perguruan Tinggi yaitu STT dan PPM.

Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk membuat kesepakatan kerjasama. Dalam kesempatan ini telah ditandatangani Nota Kesepahaman antara USD dengan STT & PPM tentang "Tugas Belajar Dosen Tetap dan Mahasiswa Berprestasi". Ruang lingkup kerjasama terdiri dari (1) Studi S2 bagi Dosen Tetap PPM dan STT Poliprofesi Medan di USD, (2) Studi S1 bagi mahasiswa berprestasi PPM dan STT Poliprofesi Medan di USD.

Setelah penandatanganan Nota Kesepahaman, rombongan melanjutkan Campus Tour ke Perpustakaan USD, kemudian ke Fakultas Sains dan Teknologi di Kampus III USD. (atk)

Biaya Kuliah di Universitas Negeri Capai Rp 62 Juta per Tahun

TEMPO Interaktif, Bandung - Mahasiswa perguruan tinggi negeri kini harus membayar uang kuliah puluhan juta rupiah per tahun. Berdasarkan kajian pemerintah, biaya setiap mahasiswa di kampus negeri berkisar Rp 10 hingga 62 juta per tahun.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Mahasiswa Institut Teknologi Bandung Carmadi Mahbub mengatakan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional telah mengkaji perhitungan rata-rata biaya kuliah mahasiswa di perguruan tinggi negeri di Indonesia sejak tahun lalu. “Tapi sampai saat ini belum ada hasil tertulis, baru lisan,” ujarnya seusai sosialisasi penerimaan mahasiswa ITB baru lewat jalur undangan di Aula Timur ITB, Jumat (28/1).

Menurut dia, unit cost tiap program studi berbeda-beda. Tapi ada tiga kategori yang menjadi acuan bagi kampus negeri. Biaya kuliah mahasiswa ilmu sosial, kata dia, sebesar Rp 17 juta per tahun. Sedangkan mahasiswa ilmu teknik Rp 23 juta.
“Mahasiswa kedokteran tiga kali lipat atau Rp 51 juta,” ujarnya saat sosialisasi kepada ratusan kepala sekolah tentang penerimaan mahasiswa ITB jalur undangan di Aula Timur ITB, Jumat (28/1).

Dihubungi terpisah, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Djoko Santoso mengatakan, kajian biaya kuliah mahasiswa di seluruh kampus negeri berdasarkan wilayah. “Kajian itu untuk menentukan besaran dana bantuan dari pemerintah ke PTN,” katanya, Jumat (28/1).

Biaya kuliah mahasiswa ilmu sosial per tahun berkisar Rp 10-17 juta. Mahasiswa ilmu teknik Rp 14-20 juta. Sedangkan mahasiswa kedokteran Rp 32-62 juta.

Ragam besaran itu, katanya, tergantung wilayah keberadaan kampus negeri. Untuk di daerah perkotaan dan berada di Pulau Jawa, Bali, serta Papua, biaya kuliahnya tergolong paling tinggi. Adapun biaya kuliah di kawasan Pulau Sumatera tergolong menengah. Sedangkan yang masih cukup murah, berada di Kalimantan dan Sulawesi.

Menurut Djoko, selama ini tidak ada kampus negeri yang mematok tarif biaya kuliah melewati kisaran maksimal hasil kajian kementerian tersebut. “Tidak ada yang lebih, malah kurang,” katanya.

ANWAR SISWADI

ya..memang kuliah negeri sekarang sudah diswastakan. udah ngga wajar dan masuk akal. Ngga tau dech. Mungkin pendidikan tinggi memang bukan untuk orang ngga punya. Yang kuliah sekarang, bisa ditebak, hanya orang yang berduit boleh kuliah. Ya, menolak secara ngga langsung, atau lebih tepatnya, menolak secara halus. hehehe…


Kuliah Sambil Bekerja

Kuliah sambil bekerja, banyak hal positif yang dapat diperoleh, di samping tidak sedikit pula perjuangan yang harus dilakukan. Kuliah memang cukup menyita waktu, apalagi pada awal-awal musim perkuliahan, banyak hal mengenai universitas yang baru kita masuki harus kita ketahui, mulai dari keadaan kampus sampai peraturan-peraturan yang berhubungan langsung dengan kegiatan perkuliahan. Hal ini tentunya diperlukan untuk mendukung kelancaran kegiatan perkuliahan itu sendiri, semakin kita mengenal sesuatu hal, maka kita akan semakin menikmati hal tersebut, agaknya istilah “tak kenal maka tak sayang"� memang sesuai Pada tingkat pertama perkuliahan, biasanya bobot SKS (Sistem Kredit Semester) disamaratakan bagi tiap mahasiswa baru, mungkin pihak universitas mempertimbangkan memberlakukan ini karena asumsi pada awal-awal perkuliahan, kegiatan mahasiswa hanya kuliah, mereka belum bekerja. Sesudah mahasiswa memasuki tingkat yang agak tinggi, mungkin tingkat dua atau tiga ataupun empat, umumnya pemberian jatah SKS disesuaikan dengan hak dan keinginan mahasiswa sendiri. Hak disini berdasarkan Indeks Prestasi Semester mahasiswa (IPS) pada semester sebelumnya, semakin tinggi IPS, maka hak SKS yang dapat semakin tinggi. Sedangkan mengenai keinginan, hal ini tentu saja disesuaikan dengan kegiatan mahasiswa sendiri, dan biasanya pada tingkat perkuliahan ini mahasiswa telah mulai bekerja.

Umumnya mahasiswa yang bekerja pada saat kuliah merupakan mahasiswa yang mengambil disiplin ilmu yang lebih popular, misalnya ilmu Desain, ilmu Tehnik Informasi, ilmu Sastra dan lain-lain. Mereka biasanya bekerja sebagai creative designer, programmer, guru pada tempat kursus ataupun staf administrasi paruh waktu, ataupun bisa saja sebagai pekerja waktu penuh, selama jadwal kuliah mereka bisa disesuaikan dengan waktu kerja. Ada pula mahasiswa yang memilih pekerjaan yang tidak berhubungan sama sekali dengan ilmu yang sedang mereka pelajari di universitas, biasanya berupa pekerjaan paruh waktu, misalnya sebagai penulis.

Banyak hal positif yang bisa diperoleh dengan bekerja. Di samping kita bisa mempunyai penghasilan sendiri, pengalaman yang kita dapatkan saat bekerja sangat bermanfaat untuk mendukung perkuliahan itu sendiri. Setidaknya kita dapat merasakan langsung semua hal yang berhubungan dengan dunia kerja yang sesungguhnya, yang selama ini hanya kita tahu dari buku dan sharing dari dosen. Dengan pengetahuan dan pengalaman langsung, akan kita akan lebih mudah memahami isi perkuliahan tersebut. Karena pada dasarnya, isi perkuliahan memang menjelaskan istilah-istilah dan hal-hal yang terjadi dan berhubungan erat dengan dunia kerja. Keuntungan lain dari bekerja pada saat kuliah, mahasiswa dapat menggunakan perusahaan tempat mereka bekerja sebagai obyek studi kasus bagi tugas-tugas, diskusi ataupun makalah kuliahnya. Hal ini akan memberi banyak kemudahan bagi mahasiswa, karena mereka sudah mengenai dengan baik perusahaan tersebut dan pengurusan surat izin melakukan penelitian akan jauh lebih mudah juga. Mahasiswa juga dapat menggunakan fasilitas yang diberikan perusahaan, misalnya komputer atau bahkan layanan internet, untuk kepentingan perkuliahan dan tentu saja ini dilakukan di luar jam kerja.

Di samping hal-hal bermanfaat yang dapat kita peroleh dengan bekerja pada saat kuliah, tentu saja ada perjuangan-perjuangan yang harus kita lakukan, mulai dari merelakan berkurangnya waktu bermain dan berkumpul dengan teman untuk diganti dengan bekerja, sampai menbagi pikiran dan tenaga untuk kepentingan tugas di kantor. Di samping itu juga, kita harus mampu beradaptasi dengan orang-orang dalam lingkungan kerja, yang umumnya lebih dewasa dalam berpikir dan sangat menuntut tanggung jawab penuh kita dalam menyelesaikan tugas. Belum lagi, jika saat ujian kuliah tiba, kita harus menjadi lebih rajin dan ekstra sehat agar bisa mempersiapkan diri.

Dari segi besarnya gaji yang diberikan, biasanya perusahaan sudah mempunyai standar khusus bagi pekerjanya yang masih kuliah. Dan memang gaji yang diberikan lebih rendah daripada pekerja yang telah menyandang gelar sarjana. Ini wajar adanya, karena asumsinya, pekerja yang telah mempunyai gelar pasti mempunyai ilmu yang lebih tinggi daripada mereka yang masih kuliah. Perusahaan biasanya juga mau memberikan keringanan bagi pekerja yang masih kuliah, keringanan ini dalam hal waktu kerja, misalnya pada saat pekerja harus mengikuti ujian perkuliahan atau perkuliahan itu sendiri, maka perusahaan masih mengizinkan untuk pulang lebih awal, tapi biasanya dengan kompensasi si pekerja harus datang lebih awal.

Beberapa universitas sudah mulai juga menjadikan dirinya sebagai “jembatan"� antara mahasiswanya dengan dunia kerja, ini merupakan kabar gembira bagi kita para mahasiswa. Mereka bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan mitra kerjanya mengadakan job fair (pameran kerja) bagi mahasiswanya. Job fair ini bertujuan untuk menjaring mahasiswa menjadi calon pekerjanya. Biasanya perusahaan yang menyelenggarakan job fair ini, memang mencari pekerja paruh waktu atau waktu penuh yang belum berpengalaman, dan mereka mensyaratkan calon-calonnya sebagai mahasiswa pada tingkat akhir perkuliahan atau tingkat menengah (tingkat dua atau tiga). Melalui media job fair inilah, mahasiswa perpeluang lebih besar mendapatkan pekerjaan, dibandingkan jika mereka mencari pekerjaan dari iklan-iklan lowongan di media cetak atau media elektronik.

Dan yang lebih menyenangkan, biasanya perusahaan penyelenggara job fair ini datang langsung dalam perekrutannya ke universitas di mana mereka menyelenggaran job fair tersebut. Jadi pada tahap awal proses perekrutan ( biasanya tahap tes dan wawancara pertama ), mahasiswa tidak perlu mendatangi langsung perusahaan tersebut, ini pasti sangat memudahkan mahasiswa. Dalam sebuah job fair, karena umumnya cukup banyak perusahaan yang berpartisipasi, maka cukup beragam pula posisi yang ditawarkan bagi calon pekerjanya. Dokumen-dokumen yang mereka minta umumnya standar, seperti surat Lamaran, Curriculum Vitae (CV) dan sertifikat-sertifikat jika ada.

Persiapan-persiapan yang diperlukan jika mahasiswa berencana untuk bekerja adalah, yang pertama, mahasiswa harus mengatur jadwal kuliahnnya mengikuti standar waktu kerja perusahaan pada umumnya, ini jika mahasiswa ingin bekerja waktu penuh. Aturlah pengambilan mata kuliah yang waktu kuliahnya tidak berbentrokan dengan jam kerja kantor, biasanya ini diantisipasi dengan perpindahan waktu kuliah yang awalnya pada pagi hari ke malam hari, khususnya pada hari kerja (senin sampai jumat) dan tetap di pagi hari pada hari sabtu. Perpindahan waktu kuliah memang hanya bisa dilakukan hanya pada saat pergantian semester dan dengan catatan juga, universitas membuka kelas pada malam hari. Sebagai contoh, jika kita sedang berada pada semester empat, dan kita berencana akan bekerja, maka untuk pekerjaan waktu penuh, setidaknya baru bisa dilakukan pada semester selanjutnya, yaitu semester lima. Jadi pada saat pengisian jadwal, untuk semeter lima, kita lakukan pengaturan dan perpindahan waktu kuliah tersebut. Untuk pekerjaan paruh waktu, maka mahasiswa tidak perlu mengubah jadwal kuliahnya, perusahaan yang akan menyesuaikan.

Setelah jadwal kuliah disesuaikan, langkah kedua, mulailah mencari pekerjaan. Media yang bisa kita pakai untuk mencari pekerjaan, misalnya media job fair seperti dijelaskan di atas, melalui media cetak, media elektronik atau kita juga bisa berpartisipasi dalam internal mailing list. Intenal mailing list biasanya dibuat untuk menyatukan sekolompok orang pada lingkup satu institusi yang mempunyai kesamaan-kesamaan, mulai dari mahasiswa yang sama jurusannya sampai mahasiswa yang sama hobinya. Melalui mailing list, informasi disebarluaskan ke masing-masing anggotanya, mulai dari informasi mengenai mata kuliah, hobi sampai lowongan pekerjaan. Sebaiknya carilah pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan ilmu yang dimiliki. Dalam membuat surat lamaran, katakanlah apa adanya mengenai status kita yang masih kuliah dan pada saat wawancara, ungkapkanlah mengenai waktu perkuliahan. Ini akan mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam hal peringanan jam kerja.

Memang sedikit agak melelahkan kuliah sambil bekerja, tapi apa yang akan kita dapatkan jauh melebihi perjuangan yang kita lakukan. Pada awalnya memang terasa agak berat, tapi setelah beberapa waktu kita akan terbiasa. Tapi ingat selalu, kuliah harus tetap menjadi prioritas utama, jadi selamat berjuang untuk mencari dunia lain. And keep enjoy your self.